KONFLIK DAN KEKERASAN
Dalam
banyak definisi, ancaman dan kekerasan selalu dikaitkan dengan konflik,
kekerasan merupakan alat dari konflik untuk mencapai tujuan. Dapat juga
dikatakan bahwa kekerasan merupakan proses akhir dari konflik.
Namun,
sesungguhnya konflik berbeda dengan kekerasan. Menurut Prof. Dr. Winardi, S.
E.., konflik berarti adanya oposisi atau pertentangan pendapat antara
orang-orang, kelompok-kelompok atau organisasi-organisasi berkaitan dengan
perbedaan-perbedaan pendapat, keyakinan-keyakinan, ide-ide maupun kepentingan.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia (1988), konflik adalah percekcokan,
perselisihan, pertentangan, ketegangan diantara orang perorangan atau kelompok
. sedangkan kekerasan berarti perbuatan seseorang atau kelompok yang
menyebabkan cedera atau matinya orang lain atau menyebabkan kerusakan fisik
atau barang orang lain. Konflik seringkali berubah menjadi kekerasan terutama
apabila upaya-upaya yang berkaitan dengan pengelolaan konflik tidak
dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh pihak yang berkaitan. Demikian pula
bila upaya memperoleh keadilan di pengadilan tinggi ternyata gagal.
1. Teori-Teori Kekerasan
Menurut
Thomas Santoso, teori kekerasan dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok
besar, yaitu sebagai berikut :
Para
ahli teori kekerasan kolektif ini berpendapat bahwa manusia melakukan kekerasan
karena adanya faktor bawaan seperti kelainan genetik atau fisiologis. Menurut
para ahli teori ini, agretivitas perilaku seseorang dapat menyebabkan timbulnya
kekerasan, seperti kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh pasangan
suami istri. Wujud kekerasan yang dilakukan oleh individu tersebut dapat berupa
pemukulan, penganiayaan ataupun kekerasan verbal berupa kata-kata kasar yang
merendahkan martabat seseorang. Sedangkan kekerasan kolektif merupakan
kekerasan yang dilakukan oleh beberapa orang atau sekelompok orang (crowd).
Munculnya tindak kekerasan kolektif ini biasanya karena adanya benturan
identitas suatu kelompok dengan kelompok lain seperti identitas berdasarkan
agama atau etnik. Contohnya kekerasan yang terjadi di Poso dan revolusi Eropa
pada abad ke-19. Menurut teori ini kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok
orang dilakukan dengan rasionalitas dan emosionalitas, individu-individu dalam
suatu kelompok crowd dianggap saling meniru sehingga rasionalitas dan
emosionalitas sesamanya semakin kuat dan semakin besar. Hal ini terjadi karena
adanya persamaan nasib ataupun persamaan persepsi terhadap ketidakadilan yang
mereka rasakan bersama.
- Teori Kekerasan Struktural
Menurut
teori ini kekerasan struktural bukan berasal dari orang tertentu, melainkan
terbentuk dalam suatu sistem sosial. Para ahli teori ini memandang kekerasan
tidak hanya dilakukan oleh aktor (individu) atau kelompok semata, tetapi juga
dipengaruhi oleh suatu struktur seperti aparatur negara.
Pada
umumnya bila seseorang atau kelompok memiliki harta kekayaan berlimpah, maka
akan selalu ada kecenderungan untuk melakukan kekerasan kecuali ada hambatan
yang jelas dan tegas. Sebagai contoh kekerasan struktural adalah terjadinya
kasus Timor-Timur, Kasus Tanjung Priok, seputar Kerusuhan Mei 1998, dan lain
sebagainya.
- Teori Kekerasan Sebagai Kaitan Antara Aktor dan Struktur
Menurut
pendapat ahli teori ini, konflik merupakan sesuatu yang telah ditentukan
sehingga bersifat endemik bagi kehidupan masyarakat. Mnurut Thomas Santoso
istilah kekerasan digunakan untuk mengembangkan perilaku, baik yang terbuka
(overt) atau tertutup (covert), dan yang bersifat menyerang (offensive) atau
bertahan (defensive) yang disertai penggunaan kekuatan kepada orang lain. Oleh
karen aitu ada empat jenis kekerasan yang dapat diidentifikasi :
1)
Kekerasan terbuka (kekerasan yang dapat
dilihat, seperti perkelahian)
2)
Kekerasan tertutup (kekerasan
tersembunyi atau yang secara tidak langsung dilakukan seperti pengancaman)
3)
Kekerasan agresif (kekerasan yang
dilakukan untuk mendapatkan sesuatu, seperti penjambretan); dan
4)
Kekerasan defensif (kekerasan untuk
melingdungi diri)
Referensi
:
Soerjono Soekanto. 2007. Sosiologi
Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
29 September 2016 pukul 02.48
halo teori kekerasan menurut thomas santoso dalam buku sosiologi soerjono soekanto ada di bab berapa yaa tepatnya?
8 Maret 2019 pukul 18.20
Akhirnyaa ketemu juga artikel mengenai pengertian kekerasan maupun pengertian konflik, terimakasih banyak kak sudah berbagi ilmu, semoga berkah.