Kebudayaan
1)
Pengertian
Budaya
Budaya atau kebudayaan berasal dari
bahasa sansekerta yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal)
diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam
bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture,
yang berasal dari kata Latin Colere,
yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah
atau bertani. Kata culture juga
kadang diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia. Jadi budaya dapat
diartikan sebagai hasil cipta, rasa dan karsa manusia (Koentjaraningrat, 2000 :181).
Kebudayaan
didefinisikan sebagai keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial
yang digunakannya untuk memahami dan menginterprestasikan lingkungan dan
pengalamanya, serta menjadi landasan bagi tingkah-lakunya. Suatu kebudayaan
merupakan milik bersama anggota suatu masyarakat atau suatu golongan sosial,
yang penyebarannya kepada anggota-anggotanya dan pewarisannya kepada generasi
berikutnya dilakukan melalui proses belajar dan dengan menggunakan
simbol-simbol yang terwujud dalam bentuk yang terucapkan maupun yang tidak
(termasuk juga berbagai peralatan yang dibuat oleh manusia).
Menurut Edward Burnett Tylor,
kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Budaya menurut Mc Iver adalah ekspresi jiwa yang terwujud dalam cara-cara hidup
dan berpikir, pergaulan hidup, seni kesusasteraan, agama, rekreasi, dan
hiburan, dan yang memenuhi kebutuhan hidup manusia (dikutip dalam Soekanto,
2002 : 304)
2)
Wujud dan Unsur-Unsur Budaya
Menurut
J.J. Hoenigman dalam (Koentjaraningrat, 2000 : 186) wujud kebudayaan dibedakan
menjadi tiga : gagasan, aktivitas, dan artefak.
a) Gagasan (Wujud ideal)
Wujud
ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan,
nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak;
tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak di alam
pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka
itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam
karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
b) Aktivitas (tindakan)
Aktivitas
adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam
masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem
sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi,
mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola
tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam
kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
c) Artefak (karya)
Artefak
adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan
karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat
diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga
wujud kebudayaan.
Koentjaraningrat
menyebutkan ada tujuh unsur kebudayaan bersifat universal yang dapat ditemukan
pada semua bangsa di dunia, antara lain bahasa, sistem pengetahuan, organisasi
sosial, sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem mata pencaharian hidup,
sistem religi, serta kesenian.
Sumber Pustaka
Koentjaraningrat.
2000. Pengantar Ilmu Antropologi.
Jakarta : Rineke Cipta.
16 Mei 2017 pukul 09.40
bicara soal budaya juga berarti bicara mengenal akar dan jati diri kita...
Budaya merupakan yang harus kita pertahankan tanpa mementingkan diri sendiri :D
Salam indonesia jaya
dari kami Galeri Budaya
14 November 2020 pukul 02.16
trima kasih artikelnya, sangat bermanfaat.